Meditasi mata ketiga (MK3) adalah tema utama di dalam kumpulan artikel dan tanya-jawab berikut, yg berasal dari periode awal Oktober 2011 sampai akhir April 2012. Enam bulan penuh. Tentu saja itu bukan satu-satunya topik, ada yg lain lagi, bermacam-macam hal yg menarik perhatian saya. Atau berusaha menarik perhatian saya. Oh (tarik-tarikan)
Kenapa saya menyodorkan meditasi mata ketiga sebagai alternatif? Jawab: karena selama ini hampir semua orang diajarkan untuk pegang dada atau cakra jantung, dengan salah kaprah yg keterlaluan, yaitu otaknya tidak dipakai untuk berpikir. Seolah-olah otak adalah Setan, dan perasaan adalah Tuhan. Ini salah kaprah yg sangat menyesatkan, dan banyak orang masih percaya itu. Oh (percaya mempercayai)
Meditasi mata ketiga mempunyai banyak manfaat. Selain secara implisit memindahkan pengertian kita dari perasaan ke pikiran, meditasi ini juga memunculkan intuisi. Intuisi artinya tahu sendiri tanpa melalui panca indra. Manfaat lainnya adalah tersambungnya kehidupan kita dengan Alam Semesta. Jadi, seperti ada yg menggerakkan segalanya sehingga apa yg kita niatkan bisa tiba-tiba muncul di depan mata. Oh (bahkan sebelum diucapkan)
Cara meditasi mata ketiga mudah saja, yaitu dengan menurunkan gelombang otak kita. Bukan dengan cara memperhatikan napas, melainkan dengan merasakan kesadaran kita berada di titik antara kedua alis mata.
Rasakan saja kesadaran kita disana. Bisa juga dirasakan di tengah batok kepala. Atau, kalau mau cara paling cepat, dengan menggunakan bola mata kita. Mata menatap ke arah atas, lalu kelopak ditutup.
Posisi mata tetap mengarah ke atas. Dalam waktu satu atau dua menit saja, atau paling lama lima menit, anda akan sudah masuk gelombang otak Alpha, yaitu gelombang otak meditasi normal.
Rasakan saja kesadaran kita disana. Bisa juga dirasakan di tengah batok kepala. Atau, kalau mau cara paling cepat, dengan menggunakan bola mata kita. Mata menatap ke arah atas, lalu kelopak ditutup.
Posisi mata tetap mengarah ke atas. Dalam waktu satu atau dua menit saja, atau paling lama lima menit, anda akan sudah masuk gelombang otak Alpha, yaitu gelombang otak meditasi normal.
Kalau lebih lama lagi, gelombang otak anda akan turun terus memasuki gelombang otak Theta, yaitu meditasi mendalam. Bahkan bisa masuk gelombang otak Delta, yaitu gelombang otak tidur lelap. Tetapi anda tetap sadar, dan tetap meditasi.
Itulah yg saya sebut gelombang otak kun fayakun, ketika anda bisa bilang amin kepada permintaan yg diajukan oleh orang lain. Orang lain yg berada di hadapan anda sudah ikut turun gelombang otaknya karena gelombang otak anda sendiri sudah berada di bawah sekali.
Nah, karena penanya dan penjawab sudah sama-sama berada di gelombang otak rendah, maka apapun yg diminta, apabila memang sah, seperti penyembuhan sakit mental emosional, maka bisa dipenuhi oleh Alam Semesta. Penyembuhan sakit fisik secara spiritual juga dilakukan dalam gelombang otak rendah ini.
Itulah yg saya sebut gelombang otak kun fayakun, ketika anda bisa bilang amin kepada permintaan yg diajukan oleh orang lain. Orang lain yg berada di hadapan anda sudah ikut turun gelombang otaknya karena gelombang otak anda sendiri sudah berada di bawah sekali.
Nah, karena penanya dan penjawab sudah sama-sama berada di gelombang otak rendah, maka apapun yg diminta, apabila memang sah, seperti penyembuhan sakit mental emosional, maka bisa dipenuhi oleh Alam Semesta. Penyembuhan sakit fisik secara spiritual juga dilakukan dalam gelombang otak rendah ini.
Saya berpendapat, kalau sebagian besar orang Indonesia sudah secara rutin bermeditasi / berdoa / berwirid / bernovena / berkontemplasi di gelombang otak Alpha ke bawah, maka kemajuan yg diharapkan tidak akan lama lagi akan segera tercapai. Selama ini kita salah kaprah, melakukan doa-doa di gelombang otak kerja fisik, yaitu gelombang otak Beta. Tentu saja doanya tidak manjur. Oh (mentes kemanjuran doa)
Untuk manjur, and in order that your jualan laris manis tanjung kimpul, then you may want to switch to meditasi MK3. Coba saja praktekkan. Bisa coba sendiri, instruksinya tersebar di ebook ini. Oh (antara merata dan tidak merata)
Ebook ini dipersembahkan kepada semua members Komunitas Spiritual Indonesia di facebook, di milis, dimana-mana. Special thanks to those who contributed, yaitu teman-teman yg telah berkorespondensi dengan saya, dan hasilnya dimasukkan dalam ebook ini.
Ebook ini pakai nama saya, tapi anda tahu penulisnya banyak. Ini ebook ke-9 (sembilan) yg keluar dari Komunitas Spiritual Indonesia. Suatu saat pasti akan diterbitkan. Oh (belum tahu kapan)
Leonardo Rimba April 2012
+++
0 Komentar
Berkomentarlah secara bijak dan bertanggung jawab sesuai yang diatur dalam Undang Undang ITE.